Resiko bahaya yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian memerlukan langkah pengendalian untuk menurunkan tingkat resiko/bahaya-nya menuju ke titik yang aman. Pengendalian Resiko/Bahaya dengan cara eliminasi memiliki tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi tertinggi di antara pengendalian lainnya. Dan pada urutan hierarki setelahnya, tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi menurun
Salhadi P.
Knowledge Sharing & Knowledge Capturing
Wednesday, 19 February 2020
Tuesday, 18 June 2019
UPAYA MENURUNKAN SUSUT TEKNIS DISTRIBUSI PADA JARINGAN DAN TRAFO
Pengertian Susut Daya listrik
Susut daya atau rugi daya listrik adalah berkurangnya pasokan daya yang dikirimkan oleh sumber pasokan (PLN) kepada yang diterima dalam hal ini konsumen, artinya daya yang hilang akibat susut daya merupakan daya yang dibangkitkan namun tidak terjual. Dalam hal ini pihak penyedia daya listrik (PLN), menderita kerugian akibat membangkitkan daya dengan biaya yang cukup besar tetapi tidak mendapatkan keuntungan finansial dari hasil penjualan daya tersebut. Susut daya jaringan listrik yang biasa terjadi pada sistem transmisinya dinyatakan dengan persamaan :
Susut daya atau rugi daya listrik adalah berkurangnya pasokan daya yang dikirimkan oleh sumber pasokan (PLN) kepada yang diterima dalam hal ini konsumen, artinya daya yang hilang akibat susut daya merupakan daya yang dibangkitkan namun tidak terjual. Dalam hal ini pihak penyedia daya listrik (PLN), menderita kerugian akibat membangkitkan daya dengan biaya yang cukup besar tetapi tidak mendapatkan keuntungan finansial dari hasil penjualan daya tersebut. Susut daya jaringan listrik yang biasa terjadi pada sistem transmisinya dinyatakan dengan persamaan :
Saluran pendek
PL=3
I2 RL
……………………………………………………………. (1)
Saluran panjang/ jarak jauh
Rugi-rugi daya menurut perumusan Conen (1987) adalah:
PL = 3
RxL ( I2 – I
IC sin
Qr + IC2 )
………………………………. (2)
di mana :
PL = Hilang daya (watt)
R = Tahanan kawat per fasa (Ω/ Km)
L = Panjang saluran (Km)
Cos Qr= Faktor – daya beban / ujung penerima
I = Arus beban (A)
IC = Arus pemuat pada titik pengiriman (A)
PL = Hilang daya (watt)
R = Tahanan kawat per fasa (Ω/ Km)
L = Panjang saluran (Km)
Cos Qr= Faktor – daya beban / ujung penerima
I = Arus beban (A)
IC = Arus pemuat pada titik pengiriman (A)
Sedangkan untuk mengetahui besar nilai susut daya listrik dinyatakan dengan Persamaan:
PL = PS – PR ………………………………………
(3)
Persentase antara daya yang diterima dan daya yang disalurkan dinyatakan dengan persamaan :
PL% =
……………………………………………… (4)
dengan :
PR
= Daya yang dipakai (KW)
PS
= Daya yang dikirimkan (KW)
PL
= Hilang/ Susut daya (KW)
●
Upaya Mengurangi Penyusutan
Melakukan alokasi optimal daya reaktif untuk menekan rugi-rugi daya penyaluran dan mempertahankan profil.
Melakukan pengaturan optimal aliran daya listrik (optimal
power flow) untuk menurunkan rugi daya penyaluran.
Mengoptimalkan kapasitas pembangkitan.
Program
perubahan tegangan rendah (PTR) dari tegangan 110/127 V menjadi 220/380 V, dimana pada daya yang sama arus beban akan menjadi lebih kecil.
Program
perbaikan faktor kerja (cos phi) beban menjadi 0,9. Dengan faktor kerja 0,9 pada daya yang sama arus akan menjadi lebih kecil dibanding beban yang mempunyai faktor kerja kurang dari 0,9.
Program
pemilihan komponen peralatan yang berkualitas dan tepat guna.
Program
pemasangan trafo sosopan dan tindak lanjutnya.
Program
pemeliharaan peralatannya secara berkala.
Melakukan pengecekan pada jaringan instalasi listrik kepada konsumen.
Selain upaya yang dilakukan di sisi pembangkit dan PLN, ada juga beberapa upaya lain yang tidak kalah penting untuk meningkatkan efisiensi operasi sistem tenaga listrik dan mengurangi kerugian daya. Upaya yang tidak kalah penting berada di sisi pelanggan atau konsumen sendiri antara lain :
Menggunakan daya listrik untuk keperluan rumah tangga secara efisien serta memenuhi standar dan ketentuan yang diberikan oleh PLN.
Tidak melakukan pemakaian energi listrik secara tidak sah (pencurian).
●
untuk lebih lengkapnya materi silahkan email salhadip@gmail.com
Subscribe to:
Posts (Atom)
K3 dalam pelaksanaan pemeliharaan Gardu tembok
Resiko bahaya yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian memerlukan langkah pengendalian untuk menurunkan tingkat resi...
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3CvOFmCwsAh9vfpL5azfW2g0LbRYWQjsy5igAcYPVUw8iuWWpfUFmR-MNSUOLHQ1-ZMcx8g9UHUa39IqpIUM42wP1w_ZB6BMDpISUppRirGWy5tUXAjIoxnpQ9ctIYwtKenQuyL-EcmN3/s320/UPLOADLINK1.png)
-
Menghitung fuse link Kapasitas : 50 kva Tegangan TM : 20 KV = 20.000 volt Jenis trafo : 3 fhase Jawab : ...
-
Potensi Gangguan Pada Jaringan SUTM -Pohon -binatang -layang – layang -benda eksternal lain Penyebab Konduktor ya...